Senin, 28 Februari 2011

Semalam Bersama Rosalia

PO Rosalia Indah. Bukan sebuah perusahaan otobis baru di kancah perbisan Indonesia. Setidaknya PO Rosalia Indah sudah memiliki nama dan reputasi yang sangat baik di kalangan masyarakat. Perjuangan owner PO Rosalia Indah yang merintis mulai dari angkutan travel yang saat ini sudah kembang kempis pun berbuah manis. Minggu, 27 Februari 2011 saya berkesempatan melakukan perjalanan bersama PO Rosalia Indah nomor lambung 339 dari Jogja menuju Surabaya dengan mesin Mercedes-Benz OH 1521 new intercooler karoseri Rahayu Santosa new Evo-G. Rosalia Indah ini memiliki trayek asli Purwokerto-Jogja-Surabaya dan telah bermain di jalur 'panas' ini sejak lebih kurang 3 tahun yang lalu.
Perjalanan dimulai pukul 14.20. Bis bernomor lambung 339 itu terlambat masuk agen Adisucipto Jogja. Setelah kontrol 10 menit, bis melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan ke Solo, sempat berhenti 1 kali di agen Klaten dan kemudian melanjutkan perjalanan kembali. Tiba di Solo kurang lebih pukul 15.35. Perjalanan yang sangat cepat. Hanya saja sopirnya dalam membawa kurang halus. Mesin berkali-kali meraung-raung keras. Tiba di Tirtonadi, bis hanya ngetem lebih kurang 20 menit saja. Kemudian segera menuju pool Gilingan solo dan sempat menunggu agak lama karena masih dalam arus bis berangkat ke Jakarta. Setelah dari Gilingan, langsung menuju ke Garasi PO Rosalia Indah di Palur. Di tempat ini bis istirahat selama 30 menit dan penumpang dipersilakan menikmati servis makan.
Servis makan yang diberikan benar-benar baik. Ruangan yang sederhana tapi elegan. Rasa-rasanya seperti masuk ke ruang prasmanan di gedung tempat mantenan. Menu yang tersedia pun sangat cukup membuat perut kenyang : nasi putih bebas, perkedel, ayam, sayur buntil basah, kerupuk, oseng kacang panjang, dan es teh. Untuk lauknya, penumpang mengambil 1 saja (tapi saya mengambil 2 (ayam dan perkedel) karena tidak tahu). Suasana ruang makan pun cukup mewah bila dibandingkan dengan bis-bis dengan kelas yang sama jurusan Surabaya. 
Setelah selesai makan, penumpang segera dipanggil kembali untuk masuk bis yang telah terparkir rapi di jalur pemberangkatan (total ada 8 jalur). Suasana sangat mirip bandara. Bila ada gangguan teknis pada bis, segera diumumkan berikut estimasi waktu keberangkatan. Setelah penumpang naik semua, sopir pun segera naik. Kali ini yang membawa sopir yang berbeda. Yang membuat agak lama lagi,bis kembali berhenti setelah Palur untuk mengisi solar. Baru setelah itu bis tancap gas lagi dan hanya menaikkan penumpang di Gendingan, Ngawi.
Servis lain yang cukup membanggakan dari PO Rosalia Indah adalah selimut dan bantal. Untuk harga tiket Jogja-Surabaya Rp 75.000,00 dan Purwokerto-Surabaya Rp 100.000,00 merupakan tarif yang sangat murah. Apalagi juga mendapat servis makan yang wah (jika siang di RM RosIn Palur, jika malam di RM Padang Sederhana Caruban). Jika ada penumpang naik melewati batas tempat makan, maka biasanya kru akan membawakan penumpang tersebut nasi bungkus kepada penumpang tersebut. Benar-benar servis yang hebat.
Hanya catatan yang perlu diperhatikan adalah bis terlalu banyak berhenti. Kontrol pun juga terlalu ketat sehingga sedikit mengorbankan kepentingan penumpang, yakni waktu. Meskipun ada beberapa kekurangan, secara umum bis ini sangat hebat dan patut untuk dicoba. Sensasi adrenalin yang juga sama dahsyat dengan menggunakan Sumber Kencono. Setidaknya Sumber Kencono 7721 UY, 3 Pariwisata Kalisari, Wisata Komodo, Mira Nucleus 3, dan Restu Panda Sby-Ponorogo berhasil diovertake oleh Rosalia Indah ini.

Rabu, 23 Februari 2011

Senja Berlalu a'la Wonogiri

Senja di Wonogiri itu kembali menyapa kami kemarin siang sampai senja menghampiri. Bahkan senyum khas mereka dan keramahan mereka tak juga sirna dalam kelam waktu 2 tahun yang sudah berlalu. Eksotisme senja a'la Wonogiri takkan bisa terlupakan. Terutama bagi yang pernah menikmati tinggal di Wonogiri, semalam saja sekalipun.
Sebaskom nasi panas dan dua mangkuk mie rebus yang baru saja dimasak oleh Bu Kardi segera ada di hadapan kami. Teh panas kental dengan sedikit ampas teh yang sangat khas Wonogiri tersedia di hadapan kami. Ditemani   kripik tempe yang masih baru. Kami segera menyantap makanan yang telah dihidangkan oleh Bu Kardi, induk semang saya ketika live in di Wonogiri, diselingi canda tawa dan nostalgia.

Sudah 2 tahun berlalu, suasana Wonogiri belum juga berubah banyak. Pembangunan memang sudah beradab di sana sini. Jalan yang dulu masih jalan tanah, kini sudah berganti jalan semen yang lebih manusiawi untuk dilewati. Yang tak pernah berubah adalah filosofi masyarakat Wonogiri dan jiwa masyarakat Wonogiri. Sikap ramah tamah dan saling menghargai tercermin dalam kehidupan mereka. Sikap ikhlas dan penuh syukur atas kehidupan yang boleh dijalani juga menjiwai setiap keseharian mereka. Bukannya suatu hal yang berlebihan apabila daerah ini, Kecamatan Giriwoyo, sering dijadikan tempat live in bagi para siswa SMA. Sikap menghargai dapat diteladani, apalagi di jaman yang sudah sangat maju ini dimana sikap saling menghargai telah sirna termakan waktu dan teknologi.

Folosofi teh hangat juga masih menjadi ciri khas yang sangat kental dengan budaya Jawa yang sudah mulai hilang. Filosofi yang sarat akan pemahaman satu sama lain dan penuh makna kesopanan. Tiap masyarakat Wonogiri, selalu menyajikan teh hangat ketika ada orang datang ke rumahnya. Bahkan orang yang tak dikenal  sekalipun. Ini bermakna sebuah keterbukaan tanpa memandang status sosial. Teh yang hangat, mengandung makna kehangatan hati pemilik rumah  dalam menerima tamu. Perlu diketahui, dalam menyajikan minuman sendiri ada maknanya. Minuman panas, hangat, dan dingin memiliki arti tersendiri dalam filosofi Jawa. Tiap orang jauh datang ke rumah orang Wonogiri, juga pasti disiapkan makan oleh sang tuan rumah, meskipun kadang hanya seadanya. Sungguh sikap dan tindak tanduk khas orang-orang Jawa yang penuh dengan makna yang telah mulai ditinggalkan, bahkan oleh orang jawa sekalipun.

Ya, eksotisme Wonogiri masih menyimpan tanya dan kerinduan bagi setiap orang yang pernah merasakannya. Pandangan miring akan daerah yang tandus dan tanpa air itu akan sirna seiring waktu yang akan membuktikan bahwa Wonogiri penuh dengan kesuburan, bahkan pada sudut mulut para penghuninya. Asalkan jangan sampai budaya kota yang penuh dengan keurakan masa kini merusak segala filosofi Jawa yang telah tertanam dalam di hari masyarakat Wonogiri.

Minggu, 20 Februari 2011

Doa Disana Pasti Dikabulkan Lho!!???

Terkadang kita sering mendengar bahwa jika kita berdoa di tempat tertentu pasti dikabulkan. Kepercayaan yang berbau mistik ini masih kental di kalangan masyarakat menengah ke bawah dari berbagai agama apapun.
Sesungguhnya, kekuatan doa itu bukan pada kesan mistik yang ditimbulkan dari tempat dimana kita berdoa tersebut. Kekuatan doa terletak pada kekuatan hati dan kemampuan untuk menerima kehendak Tuhan. Apa maksudnya? Kekuatan hati sendiri adalah kekuatan yang muncul dari dalam hati. Kekuatan tersebut adalah kekuatan yang membuat diri kita berani bertindak dan berjuang sekuat tenaga. Misalnya jika kita memohon agar bisa lulus UNAS, maka kekuatan hati itu harus senantiasa muncul, yakni dengan semakin rajin belajar dan bekerja keras untuk mencapainya. Sedangkan kemampuan menerima kehendak Tuhan bisa disamaartikan dengan pasrah. Hal ini berkaitan dengan hubungan antara kita dan Tuhan. Terkadang, kita sebagai manusia sering menafikkan jalan yang sebenarnya sudah diciptakan oleh Tuhan. Kadang kita menghindar meskipun sebenarnya itu adalah jalan yang telah dipilihkan Tuhan untuk kita. Maka, sebaiknya ketika berdoa kita berserah diri seutuhnya pada-Nya dan yakinkan diri bahwa Tuhan tidak akan pernah terlambat dan tidak akan pernah salah memberikan kita jalan. Sejauh mana kita berusaha mengubah kodrat yang sudah diberikan Tuhan, maka kita tetap akan kembali kepada kodrat sejati yang telah diberikan Tuhan kepada kita.
Maka, kini jelaslah sudah bahwa kekuatan doa bukan tergantung pada tempat dimana kita melakukan doa. Doa bisa dilakukan dimana saja. Di Masjid, di Gereja, di Vihara, di Klenteng, di Goa Maria, Peziarahan kubur, dll. Tinggal tergantung bagaimana kita bisa pasrah seutuhnya dan berjuang sekuat tenaga menggapai tujuan itu. Doa tanpa usaha dan pasrah sama saja kosong, usaha dan pasrah tanpa doa sama saja nihil.

Jumat, 18 Februari 2011

Memilih Sekolah Bukan Memilih Gethuk

Musim penerimaan mahasiswa baru di berbagai universitas sudah tiba. Bahkan sudah tiba jauh-jauh hari sebelum tulisan ini dibuat. Seluruh siswa kelas XII SMA, terutama yang ingin meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi, mulai sibuk mencari informasi dan cara untuk bisa masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan. Bahkan, tak jarang beberapa lembaga bimbingan belajar penuh sesak oleh siswa-siswi yang sebenarnya sangat ketakutan meenghadapi UNAS dan sistem penerimaan mahasiswa baru atau apalah itu namanya. Sejujurnya, menilik dari sekian banyak siswa kelas XII, masih banyak sekali yang salah kaprah dalam menentukan masa depan mereka.
Memilih universitas terlebih dahulu baru menentukan prodinya merupakan sebuah kesalahan besar yang tersembunyi. Bahkan, sedikit sekali guru dan orang tua yang memahami perihal ini. Ironisnya, kebanyakan guru memaksakan satu hal, kamu harus masuk ke perguruan tinggi A. Bukannya kamu harus masuk ke jurusan A. Kesalahan ini sangat fatal dan bisa mengakibatkan banyak generasi pembaharu ini kehilangan arah di masa depan. Karena mereka sejak awal hanya didoktrin untuk bisa masuk ke universitas favorit, tanpa memperhatikan prodi atau jurusan yang ingin dimasuki, yang tentunya pada akhirnya akan banyak siswa yang merasa salah jurusan, tidak cocok, atau mungkin merasa salah masuk universitas.
Dalam mencari tempat kuliah, perlu perhatian khusus terhadap minat dan bakat. Memilih tempat kuliah tidak sama dengan memilih gethuk di pasar. Memilih gethuk, tinggal pilih yang menarik saja sudah selesai. Jika memilih tempat kuliah, perlu diperhatikan, apa minat dan bakat dari si anak. Begitu ketahuan apa minatnya dan apa bakatnya, maka yang pertama-tama dilakukan adalah dengan memilih jurusan atau prodi yang diinginkan. Baru setelah jelas prodi apa yang diinginkan, maka baru bisa ditentukan universitas mana saja yang bisa dimasuki. Untuk mengetahui potensi akademik, bisa melalui Tes Potensi Akademik (TPA) atau dengan mengetahui secara langsung dari si anak.
Contohnya saja, Si Bedjo sudah kelas XII SMA. Ia ingin mencari tempat kuliah. Ia memiliki bakat di bidang biologi dan kimia. Penalarannya baik, tingkat keseniannya juga baik. Ia juga cukup kuat dalam hal menghapal. Maka, ia memutuskan untuk masuk ke Pendidikan Dokter Gigi. Kemudian, Bedjo mulai memilih universitas mana saja yang bisa ia masuki. Selain itu, ia juga menuliskan urutan prioritas universitas yang telah di listnya tadi. Sehingga, ia bisa menyusun strategi untuk masuk ke perguruan tinggi.
Contoh yang dilakukan Bedjo tadi adalah contoh yang benar. Apa yang dilakukan Bedjo meminimalisir tingkat siswa yang merasa salah jurusan. Kebanyakan yang terjadi, orang memilih berdasarkan nama besar sebuah universitas. Padahal, yang kebanyakan terjadi pula dan sebagai contoh, fakultas Pendidikan Dokter Gigi di Universitas A yang sangat terkenal belum tentu lebih baik dari Fakultas Pendidikan Dokter Gigi di Universitas B. Maka, sebaiknya pilihlah dahulu prodinya, baru kemudian pilihlah universitasnya. Agar suatu waktu tidak merasa salah jurusan, atau bahkan yang fatal salah universitas.

Minggu, 13 Februari 2011

Antara 7501, 7668, 7284, 7525, 7506, 7581 dan 7505



Sumber Kencono. Sekali dengar namanya langsung semua badan jadi keder. Apa lagi ketika membawa mobil atau kendaraan pribadi melewati jalur maut Surabaya-Jogja. Komentar miring pun tentang bis yang punya image kurang bersahabat ini mulai bermunculan. Banyak yang bilang kalau bis ini banter, gak aturan, sering tabrakan, dan lain sebagainya. Tentu tidak semuanya bis Sumber Kencono ugal-ugalan, ngebut, dan tidak taat aturan. Pernah juga suatu ketika naik Sumber Kencono mendapatkan sopir yang luarbiasa pelan. Pernah juga mendapat sopir yang luarbiasa ngebut. Semuanya sebenarnya tergantung dari sopirnya saja. Berikut ini setidaknya pengalaman bersama Sumber Kencono yang pernah saya naiki.

W 7501 UY
Bis ini bermesin HINO A 235 atau akrab disebut AK8 dengan karoseri Laksana Nucleus 3. Bisa dikata kalau W 7501 UY ini merupakan angkatan paling awal dari Sumber Kencono AC Tarif Biasa. Nama driver belum diketahui. Fasilitas masih lengkap. Sound system dengan woofer milik Sharp dan TV LCD yang terpasang di depan bis. Setidaknya, sopir bis ini memiliki cara mengemudi yang sangat asyik dan bersahabat. Ketika menyelip selalu menggunakan lajur kanan. Perjalanan tercepat dengan bis ini adalah Surabaya-Kertosono 2 jam saja di hari Sabtu, saat padat-padatnya jalanan ke barat. Berangkat dari Bungurasih jam 15.00

W 7505 UY
Bis ini juga sama persis dengan W 7501 UY. Sama-sama angkatan pertama ATB (AC Tarif Biasa) juga. 7505 ini pernah diisukan yang memegang adalah Imam Koplak. Namun, ternyata terjadi rolling sopir. Sehingga tidak bisa dipastikan. Rekor W 7505 UY ini saya peroleh ketika naik Sumber Kencono untuk pertama kalinya jarak jauh. Surabaya-Nganjuk sudah bisa tembus 1 jam 15 menit (Juli 2010). Rekor yang saya saksikan terakhir kemarin, bisa menyusul W 7506 UY yang jalan di depannya 15 menit. Berangkat dari Giwangan pukul 23.15.

W 7506 UY
Masih sama persis dengan W 7501 UY. Angkatan pertama juga di ATB. Rekor terlama Jogja-Solo masih dipegang 7506 ini. Setidaknya menghabiskan waktu 1 jam 36 menit perjalanan tengah malam. Normalnya, untuk perjalanan malam, Jogja-Solo hanya perlu waktu 45 menit-1 jam 5 menit. Namun, dari total waktu tempuhnya menjadi cukup lama. Jogja-Surabaya 8 jam 30 menit. Berangkat dari Giwangan pukul 23.00.

W 7668 UY
Bagi kalangan penggemar Sumber Kencono, pasti sudah tahu dengan bis berplat nomor ini. Sebuah bis legendaris dari Sumber Kencono. Bermesin HINO A235 dan berbalut body Laksana Nucleus 3. Bisa dibilang, bis ini angkatan kedua di ATB. Satu masa dengan W 7666 UY yang pada saat baru-barunya keluar dari karoseri langsung nabrak sepeda motor di Mantingan, Ngawi. 7668 sendiri belum diketahui siapa sopirnya. Namun, selalu menjadi buah bibir di kalangan Sumber Kencono Mania. Setidaknya, 7668 ini masih mampu melampaui waktu 6 jam untuk Surabaya-Jogja. Sementara teman-teman lainnya biasanya ditempuh 7-9 jam. Berangkat dari Bungurasih jam 23.40.

W 7284 UY
7284, cukup terkenal di kalangan pemerjalan yang ingin bis bumel tapi soft. W 7284 UY sendiri bermesin HINO AK8 dengan karoseri Laksana khusus untuk Sumber Kencono. Sayangnya, bis ini belum dilengkapi AC. Masih menggunakan angin jendela saja. Driver dari 7284 ini adalah Pak Di. Seorang driver yang cukup terkenal dalam hal speed, namun bawaannya yang juga sangatlah halus. Rekor beliau Surabaya-Jogja 7 jam saja berangkat hari Jumat, saat ramai-ramainya traffic. Sayangnya, bis ini bila ngetem di Madiun cukup lama karena Pak Di biasanya makan dulu di Madiun. Berangkat dari Bungurasih jam 14.40.

W 7581 UY
Bis ini adalah Karoseri Laksana Nucleus 3 angkatan terbaru. Mesin masih sama dengan angkatan sebelumnya. Hanya saja perbedaan ada di dashboard dan sistem penyemprot kaca depannya. Untuk interiornya masih sama. Hanya saja kursinya terlalu tegak. Sehingga, badan terasa sedikit mudah lelah. Untuk rekornya, bis ini berhasil mengalahkan Hino RK 8 dengan title Titian Mas (PO dari Nusa Tenggara) dan mengalahkan Hino RKT milik PO Akas Asri Probolinggo (Trayek Banyuwangi-Jogja). Prestasi yang cukup baik , apalagi ini merupakan bis baru. Waktu tempuh sudah sangat baik. Untuk Surabaya-Solo saja hanya perlu waktu 5 jam 30 menit. Standarnya 6-7 jam. Berangkat dari Bungurasih jam 22.45 an.

W 7525 UY
Ini adalah bis legendaris yang selanjutnya. Mesin masih sama dengan pendahulunya, body juga masih rakitan Laksana Nucleus 3. 7525 ini juga termasuk salah satu bis legendaris selain 7668. Saya sendiri pernah menaiki 7525. Benar-benar dahsyat. Bis ini hanya mengerem ketika di depan sudah sangat mepet, sementara untuk menyelip sangat tidak memungkinkan. Waktu tempuh Surabaya-Jogja sekitar 5 jam 45 menit dan harus dipotong lebih kurang 20 menit untuk ngetem di Masaran, Sragen. Bis ini juga sudah mendapat pengakuan sebagai bis terkencang di jalur Surabaya-Jogja oleh perusahaan otobis lainnya. Bis yang dahsyat dibalut dengan sopir yang mantab. Berangkat dari Bungurasih pukul 01.00.

Dari semua bis PO Sumber Kencono, paling enak bawaannya adalah bis dengan karoseri Laksana Nucleus 3. Dan paling kenceng adalah karoseri Laksana khusus Sumber Kencono karena belum menggunakan AC (seluruh bis non AC menggunakan karoseri ini). Ada 5 jenis karoseri yang masih eksis di Sumber Kencono (sebagian sudah dijual karena alasan peremajaan). Yang pertama Nucleus 3, Laksana Legacy, Laksana khusus Sumber Kencono, Laksana Sprinter, dan Laksana Panorama DX. Sedangkan mesin hanya menggunakan 2 jenis. Yakni AK 8 dan AK lama (kalau tidak salah 7864 CC). Untuk kecepatan, tergantung sopir.
Perlu diingat, PO Sumber Kencono memiliki tempat duduk yang sangat nyaman dan fasilitas mewah bila dibandingkan dengan bis ATB yang lain. Bayangkan saja TV sudah LCD, ada DVD Player, dan dalam perjalanan, rata-rata full musik. Dari komentar beberapa teman yang pernah saya ajak naik Sumber Kencono, mereka puas akan pelayanan PO Sumber Kencono. Mereka juga kaget karena bawaannya sopir sangat halus, sehingga mereka bisa tidur nyenyak di dalam bis. Krunya juga sangat ramah dan harga tiket yang sangat terjangkau pula.
Pilihan tinggal tergantung konsumen. Tinggal pilih yang mana, tentu konsumen akan pilih yang ter enak dan ter baik.

Sabtu, 12 Februari 2011

Sekaten : The Long Lost Memory from Jogja





Sekaten. Mungkin hanya sedikit orang yang tahu akan makna Sekaten. Banyak orang kemudian menduga-duga apa arti sekaten sebenarnya. Mungkin, hanya orang asli Jogja dan yang pernahh menetap di Jogja sekian lama saja yang meng
etahui Sekaten ini.
Sekaten biasa disebut Pasar Malam atau Pasal Malem oleh kebanyakan orang. Sesungguhnya, sekaten sangat berbeda dengan Pasar Malem lainnya. Pasar Malem pada umumnya dilaksanakan pada bulan tertentu dan menyajikan berbagai permainan. Pasar Malem ini akan ditutup ketika masa penyelenggaraannya lebih kurang 1 bulan.
Apa yang istimewa dari Sekaten? Sekaten sendiri memang mirip
pasar malem. Ada berbagai permainan. Mulai dari dremolen (bahasa aslinya saya kurang tahu),
bianglala, rumah hantu, tong setan (yang sebenarnya berasal dari tong stand), trampolin, kereta kelinci, kereta mini, sampai bom-bom car ada di sana. Tapi, pelaksanaannya sangatlah khusus. Biasanya hanya dilaksanakan setahun sekali. Yakni lebih kurang 30 hari sebelum Maulud Nabi tiba.
Sekaten ini memang sebuah event akbar yang dimulai sejak masa Mataram Islam. Tujuannya untuk menyambut Maulud Nabi. Pada akhir sekaten, diadakan arak-arakan gunungan sebagai wujud syukur masyarakat Yogyakarta atas hasil bumi yang melimpah.
Gunungan itu diarak dari bale hinggil Kraton menuju Alun-Alun Utara dan kemudian gunungan tersebut biasanya akan dikeroyok oleh warga sekitar yang memang sudah berkumpul disitu. Mitos yang berkembang, kalau bisa memperoleh bagian dari gunungan, maka impiannya bisa tercapai.
Selain itu, ada juga berbagai stand yang memeriahkan Sekaten. Sekaten 2011 ini mewajibkan tiap-tiap kecamatan di Kodya Yogyakarta untuk membuka stand di Sekaten. Ada stand baju batik, kerak telor, stand mainan, stand perak Kotagede, dan lain sebagainya. Yang tak bisa dilewatkan dari Sekaten adalah Kapal othok-othok. Kapal ini bisa dikatakan sebagai ciri khas Sekaten, yang sudah mulai hilang ditelan ganasnya teknologi. Kapal kecil berbahan alumunium dengan bahan bakar lengo klenthik (minyak goreng) yang disulut dengan sumbu kompor. Bila dijalankan, akan terdengar bunyi "othok...othok...othok..."
Hal lain yang sangat ditunggu dari Sekaten adalah "ndhog abang", sebuah telur rebus yang diberi pewarna merah yang dihias sedemikian rupa. Ndhog Abang ini biasanya dijual mendekati Maulud Nabi. Salah satu fungsinya adalah untuk mengingatkan bahwa Maulud Nabi sudah dekat. Kuliner yang tak boleh lupa dari Sekaten adalah deretan Martabak, Tahu Petis, dan Arum Manis. Semuanya tersaji lengkap berjejer di pintu masuk Sekaten.
Masalah harga tiket? Tidak perlu khawatir. Hanya RP 3.000,00 saja untuk tiket masuk dan Rp. 5.000,00-10.000,00 untuk tiap wahananya. Untuk parkir motor memang sangat mahal. Mencapai Rp. 5.000,00 sekali parkir. Jadi, disarankan jika punya teman di sekitar Alun-alun Utara lebih baik titip motor di tempat teman saja. Monggo, nikmati suasana Jogja yang bersahaja, ramah, penuh senyum, keterbukaan, dan senantiasa penuh akan sikap kekeluargaan...

Selasa, 08 Februari 2011

Hati-hati Provokasi

Beberapa hari terakhir ini kita dikejutkan oleh beberapa kasus keagamaan. Seperti misalnya di Tangerang yang terjadi penyerangan terhadap jemaat Ahmadiyah. Begitu juga dengan penyerangan di Temanggung. Apa motif dibalik segala penyerangan yang dilakukan ini masih belum diketahui.
Bahwasanya adalah yang terpenting, sebagai umat beragama yang baik untuk tidak mudah terpancing dengan segala penyerangan tersebut. Kita, yang istilahnya berada di 'bawah', sebagai rakyat biasa yang tidak mengikutsertakan pada kegiatan penyerangan tersebut, tidak tahu menahu akan motif penyerangan tersebut, tujuannya apa, dan hasil apa yang hendak dicapai. Kemudian, mulai muncul hipotesa dari kita kaum 'bawah' yang kemudian mengandaikan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Dan tindakan bermain hipotesa ini, secara tidak langsung akan semakin merusak persaudaraan umat beragama di Indonesia. Secara tidak langsung, hipotesa yang terjadi, di kebanyakan masyarakat Indonesia, adalah hipotesa yang tidak berimbang yang pada akhirnya hanya menjelek-jelekkan salah satu agama. Hingga pada akhirnya, konflik akan semakin meluas. Maka, hendaklah dalam penyerangan ini jangan sampai kita bermain hipotesa. Biarlah saja mereka melakukan hal itu. Ada yang berwenang di atas. Ada bapak polisi, ada bapa-bapa gereja, ada para Ustadz, ada bhiksu, dan petinggi-petinggi agama lainnya yang kita rasa lebih memiliki pemikiran yang bijaksana. Sebenarnya tujuan mereka melakukan penyerangan adalah agar masyarakat dapat bermain hipotesa, dan kemudian pada ujung-ujungnya saling menyalahkan. Kalau sudah saling menyalahkan, maka siapa yang senang? Tentu mereka, karena mereka hanya ingin mengadu domba dan memecah belah persatuan. Dan itu memang tujuan mereka.
Bagi teman-teman sekalian, dari agama apapun, janganlah terpancing oleh hal-hal seperti itu. Kita manusia, diciptakan oleh Tuhan dengan sangat sempurnya, mempunyai otak, dan mempunyai rasa untuk memilahkan mana yang benar, mana yang baik, dan mana yang buruk. Hendaknyalah kita berpikir sesuai nurani kita. Jangan sampai hanya karena emosi saja kita kemudian terjebak ke jaring mereka untuk melaksanakan perpecahan di tengah masyarakat. Menghapuskan orang-orang seperti itu bukan dengan melawannya, tapi dengan cara mendiamkannya karena orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang ingin cari perhatian.
Mari, kita tetapkan satu hati, satu jiwa, dan satu raga untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu. Perbedaan itu bukan untuk disatukan, melainkan untuk dipersatukan. Bhinneka Tunggal Ika.