Selasa, 24 Juli 2012

Lelah Berorganisasi

Hari ini, mungkin saya berada pada titik jenuh semua kegiatan saya. Handle 2 organisasi dengan karakteristik yang berbeda sama sekali sangat menguras tenaga untuk semester ini. Belum lagi organisasi lain yang harus saya jalani, meski hanya sebagai penggembira saja. Bukan bermaksud untuk bersombong ria, namun sebagai sarana refleksi pribadi saya yang mungkin juga berguna bagi kawan-kawan yang mulai jenuh berorganisasi.
Berada pada titik jenuh bagi saya adalah suatu hal yang menjemukan. Semuanya terasa menjemukan. Niat untuk hidup sudah minim, gerakan stagnan itu-itu saja tapi kalau mau diubah atau ditingkatkan pun juga sulit. Belum lagi berbagai permasalahan yang memenuhi otak. Dalam keadaan seperti ini, biasanya refreshing kemana pun juga tidak akan berefek pada otak ini. Fresh sih juga fresh, tapi hanya sekejap saja. Dalam keadaan seperti ini, mau diajak tour keliling Eropa pun juga akan sama saja, yang muncul bukan kebahagiaan, tapi beban demi beban yang menyiksa.
Untuk meninggalkan organisasi pun bukan sebuah pilihan tepat. Justru lebih sebagai pengecut kalau lagi dapat stressnya kemudian hengkang begitu saja dari organisasi. Perasaan suntuk pun memenuhi. Berhenti dan pergi begitu saja, kadang terasa hanya seperti seorang pecundang. Bukankah masih banyak yang bisa dilakukan untuk organisasi tersebut? Karena satu-satunya alasan untuk tetap berada pada organisasi adalah untuk menjadikan organisasi itu menjadi lebih baik. Kalau berhenti, maka tujuan yang ada dalam hati kita hanya akan menjadi janji sekedar pemanis di mulut.
Hal yang membuat saya, sampai hari ini masih berada di kedua organisasi yang saya handle ini adalah perbedaan masing-masing individu yang unik. Hanya melihat mereka saja sudah merupakan sebuah kebahagiaan saya. Biasanya, ketika suntuk, maka diskusi-diskusi kecil, sharing pengalaman antar anggota menjadi sangat menarik bagi saya dan meningkatkan motivasi untuk tetap berada dalam wadah ini. Terdengar sangat berat dan teoritis: diskusi dan sharing. Padahal, pada prakteknya, sangat jarang saya mendiskusikan mengenai hal-hal yang sangat serius, bahkan politik pun jarang saya sentuh. Justru diskusi yang sangat ringan, menyentuh, tapi menyeluruh, berisikan mimpi-mimpi yang renyah yang kembali memenuhi motivasi saya untuk terus bergerak.
Ada masanya bagi teman-teman yang terjun dalam organisasi untuk menjadi jenuh. Ada masanya benar-benar ingin berhenti di tengah jalan. Namun, ada yang lebih penting dari hanya sekedar program kerja yang tidak terlaksana ketika hengkang, namun lebih dari sebuah ikatan pertemanan, yakni keluarga. Jadikanlah masing-masing anggota sebagai keluarga. Sharinglah mulai dari hal yang terkecil. Dengan demikian, secara perlahan melalui sharing kecil itu, Anda akan menemukan setitik jawaban dari semua masalah yang berputar di otak Anda. Sharing dan diskusi, bagi saya, menjadi sebuah senjata utama untuk tetap bertahan dalam segala situasi. Jadikanlah posisi Anda dalam organisasi, bahwa teman-teman Anda penting untuk diri Anda dan Anda pun penting untuk kawan-kawan Anda. Ketika Anda hilang begitu saja, tentu akan ada yang hilang baik di hati Anda maupun di hati kawan-kawan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar