Jumat, 03 Februari 2012

Dear Orang Kaya

#dearorangkaya yang terpaksa jalan pelan-pelan karena takut mobilmu yang harganya 1M itu takut kena cipratan air hujan atau kena srempetan jas hujan pengguna motor, gantilah saja mobilmu dengan mobil trunthung seharga 5 juta saja kalau kamu takut akan hal-hal itu. Sincerely #orangmiskin

#dearorangkaya yang menyeberang jalan dengan mobilmu yang mulus dengan seenaknya, main potong, pajak mobilmu memang mahal, tapi jalan ini tetap milik semua orang. Kaya,  miskin, tua, muda, pengemis, pejabat semua berhak merasakan. Sincerely #orangmiskin

#dearorangkaya yang menggunakan satu mobil hanya untuk satu orang. Sebaiknya pakai sepeda motor atau angkutan umum. Sadarkah berapa besar polusi yang kamu hasilkan dan berapa persen kamu telah menyumbang untuk kemacetan kota dan pemborosan? Sincerely #orangmiskin

#dearorangkaya yang rumahnya berpagar segede gaban. Tak perlu seperti itu. Kami, orang yang di sekitarmu bisa turut menjada rumahmu yang supermegah itu. Ketertutupanmu, hanya menimbulkan rasa penasaran orang yang tak bertanggung jawab yang berujung pada tindak kriminal, dan itu bukan salah kami. Sincerely #orangmiskin

#dearorangkaya yang memakai pakaian biasa dengan harga yang luar biasa yang kemudian jual mahal dengannya. Yang kamu gunakan itu fungsinya sama dengan yang kami gunakan. Baju, fungsinya juga untuk menutupi tubuh, dan sepatu juga tetap akan menjadi alas kaki. Tidak perlu takut bajumu kena hujan dan sepatumu kena lumpur. Karena memang itulah fungsinya. Kalau kamu tak mau, belilah saja baju 10 ribuan dan sepatu kulit buatan Pak Marno di seberang jalan sana. Sincerely #orangmiskin

#dearorangkaya yang tiap datang dengan mobil mewahnya mengklakson-klakson di depan gerbang agar pembantu membukakan pagar. Apakah dirimu masih punya tangan dan kaki untuk membuka sendiri pagar itu? Seberapa mahalkah langkahmu untuk membukakan pagar itu? Sincerely #orangmiskin

#dearorangkaya yang memperlakukan pembantu seenaknya sendiri dan seolah-olah budak bayaran. Pahamkah kalian mengenai HAM, hak yang paling hakiki yang dimiliki oleh masing-masing manusia? Pembantu kalian, jongos kalian, juga manusia. Perlakukanlah mereka selayaknya manusia, bahkan seperti keluargamu sendiri karena mereka telah dengan baik memperlakukan kalian. Keluarga yang memperlakukan pembantunya dengan baik, maka pembantunya pun akan menunjukkan sikap-sikap yang baik dan santun kepada siapapun (Mbak Sih, 2011). Sincerely #orangmiskin

Aku, sebagai seorang penulis yang menulis semua ini. Aku orang miskin, bukan berarti aku iri dengan segala yang kalian miliki. Bagiku, segala kemewahan itu hanyalah sampah dari segala zaman. Dibawa mati kah semua kekayaanmu itu? Semua kesombonganmu, kecongkakanmu, kepongahanmu itulah yang akan kamu bawa mati dan dicatat oleh orang-orang suci di Surga atas segala keburukanmu.

Aku sama sekali tak iri. Aku pun pernah merasakan memiliki rumah yang sangat besar di tengah-tengah rumah orang desa yang masih didominasi rumah berdinding anyaman bambu. Aku pernah merasa memiliki TV dan mobil satu-satunya di desa. Dan aku juga pernah merasa setiap minggu pergi ke Mall besar dan membeli banyak barang-barang baru yang mahal, hedon. Tapi, ketika aku telah besar dan belajar banyak hal, aku menyadari tiada guna aku hidup bermewah-mewahan. Tiada guna aku memiliki uang yang banyak karena hanya sepersekian detik saja, uang yang banyak itu akan hilang dengan sendirinya tanpa kita minta.

Hiduplah dalam kesederhanaan kawan. Kesenjangan sosial itulah yang membuat hidup kita tidak nyaman. Kemewahan hanya sejenak dan merupakan wujud aktualisasi diri yang sebenarnya konyol. Hiduplah dalam kesederhanaan kawan, karena segala sesuatu dimulai dari kesederhanaan. Dan tidak semua yang berbau kesederhanaan itu bau dan menjijikkan....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar