Selasa, 04 Januari 2011

Tak Perlu Saling Menyalahkan, Sudah Jelas Siapa yang Salah

Polemik saling menyalahkan dan saling tuding antara pengendara sepeda motor dan mobil sebagai penyebab dari kemacetan di Surabaya sudah seharusnya disudahi. Sudah sangat jelas mana yang lebih pantas dituding sebagai biang kemacetan kota Surabaya. Bukan atas dasar subjektif karena saya pengendara sepeda motor, namun memang demikianlah keadannya.
Surabaya sebagai sebuah kota metropolitan dengan taraf hidup yang termasuk tinggi. Maka, tak heran pemilik mobil bertebaran di jalan. Yang disayangkan adalah penggunaan mobil yang sangat tidak tepat sasaran, baik waktu, tempat, dan fungsionalnya. Setiap melintasi jalan-jalan besar di Surabaya yang nampak ada beratus-ratus mobil yang hanya berisi satu dan maksimal dua orang saja. Sangat tidak efisien. Pertanyaannya adalah mengapa tidak menggunakan sepeda motor saja? Bayangkan, sebuah mobil memiliki lebar lebih kurang 2,5 meter dan panjang mencapai 4 meter. Artinya, satu mobil saja sudah menghabiskan jalan sebesar 10 meter persegi. Itu saja hanya berisi dua orang dan dua orang tersebut dapat diangkut dengan lebih efisien dengan menggunakan sepeda motor. Jika sepeda motor hanya memiliki dimensi lebar 0,5 meter dan panjang 2,5 meter. Bayangkan, sesungguhnya betapa egoisnya para pengguna mobil tersebut yang hanya menggunakan mobil tersebut sendirian atau berdua dan memakan jalan yang seharusnya bisa digunakan lebih banyak orang. Seandainya bisa berpikir efisien, maka setelah tulisan ini dibuat, akan banyak orang yang tersadar bahwa penggunaan mobil hanya untuk sendirian atau berdua merupakan pemborosan. Pemborosan tempat dan bahan bakar.
Lalu, apa solusinya? Three in One seperti di Jakarta? Itu hanyalah program terobosan yang saya nilai gagal total. Bagaimana tidak? Lihat joki Three in One di Jakarta bertebaran. Memang baik bisa menambah lapangan pekerjaan. Tapi, program itu sama saja nol, kosong. Tujuan utama tidak tercapai, yakni untuk mengurangi jumlah mobil kosong yang bersliweran di Jakarta. Lantas? Pelebaran jalan dan penambahan jalan, apalagi tol dalam kota Surabaya juga merupakan solusi yang konyol. Justru akan memperparah kemacetan kemudian hari. Solusinya hanya satu, angkutan umum massal yang terintegrasi dan terjalin dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar