Selasa, 04 Januari 2011

Pagi Hari Nostalgila Masa SMA

Selasa, 4 Januari 2011 pukul 06.45 Yogyakarta.
Sisa waktuku tinggal 30 menit untuk menuju Stasiun Besar Yogyakarta sebelum ketinggalan Kereta Express Sancaka yang akan membawaku ke Surabaya pagi itu. Saat-saat seperti itu adalah saat-saat maut terutama bagi anak-anak SMA yang akan berangkat sekolah dari arah utara, masuk Jalan Palagan Tentara Pelajar sampai dengan Perempatan Monjali. Tiap jam tersebut bisa dipastikan berpuluh-puluh sepeda motor yang ditumpangi oleh anak-anak SMA saling balapan satu sama lain. Bisa dipastikan Jalan Palagan Tentara Pelajar yang seharusnya 2 jalur hanya menjadi 1 jalur. Semuanya ke arah selatan berburu waktu. Kecelakaan di jalan itu adalah hal biasa. Nyaris kecelakaan itu hal yang sangat biasa. Gak pernah nyaris kecelakaan itu hal yang mustahil.
Jadi teringat saat SMA dulu tiap pagi berangkat dengan waktu mepet. Masuk sekolah pukul 07.00, berangkat dari rumah rata-rata pukul 06.45. Pernah juga pukul 06.50 baru berangkat. Sementara jarak dari rumah ke sekolah adalah 12 km. Tapi jangan bayangkan 12 km yang ada di Surabaya. 12 km di Surabaya, berangkat 1 jam sebelum acara pun masih terlambat.
Bangun sudah pagi. Jam 05.45 rata-rata tiap hari sudah bangun. Mandi, siap-siap, sarapan rata-rata menghabiskan waktu 30 menit. Jadi jam 06.15 sebenarnya sudah siap. Karena TV baru menayangkan berita atau Sponge Bob, maka nonton TV dulu. Sambil nungguin mobil tetangga keluar (mobil tetangga keluar biasa jam 06.40). Mobil tetangga keluar, baru berangkat. Eh, ternyata mobil tetangga gak keluar-keluar. Lihat jam sudah pukul 07.45. Akhirnya segala macam cara ditempuh. Mulai dari ngebut, sampai masuk jalur cepat di Ring Roang menjadi keseharian. Akhirnya, karena sering dipepet waktu, berangkat pukul 07.45 menjadi kebiasaan, dan masuk ke Jalur Cepat Ring Road juga menjadi sebuah hal yang lazim. Jalan 115 km/jam juga menjadi hal yang lazim dilakukan di Jalur Cepat. Kadang malah balapan dengan teman-teman SMA lain, bahkan dengan teman 1 SMA. Biasanya jika sudah berbarengan dengan teman-teman dari Turi yang berangkat lebih dulu dan teman dari Jalan Kaliurang, balapan seru 3-4 sepeda motor sesama siswa JB berlangsung seru mulai dari Ring Road sampai Jalan Gejayan. Pesaing seru biasanya Toni, si Jay, dan Odit adik kelas semasa SMA. Bila 3 sepeda motor ini sudah masuk Jalan Gejayan dengan raungan khas, tiap orang yang ada pilih minggir daripada disikat. Di jalan boleh sikut-sikutan tapi masuk parkiran SMA, semuanya langsung tertawa-tawa lepas dan gojeg seperti biasa.
Rekor perjalanan dari rumah ke Sekolah adalah 7 menit lewat Jembatan Sardjito Baru. Kalau lewat Ring Road rata-rata dari 8 menit sampai 15 menit. Karena sering lewat ring-road, jadi hapal. Tiap jalan dari bangjoo ring road Jakal, terus ke arah timur, jalan 80 km/jam konstan, maka sampai bangjoo Concat juga akan dapat hijau. Berlaku juga kalau jalan 115 km/jam konstan, pasti juga pas hijau. Begitu juga dari Ring Road Monjali, kalau jalan ke timur 100 km/jam juga akan pas hijau di Ring Road Jakal.
Masa SMA. Tiap pagi beradu dengan maut untuk bisa sampai ke sekolah. Dan hanya ada di Yogyakarta!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar