Kamis, 13 Januari 2011

100% JB, 100% Jogja, 100% Katolik, 100% Indonesia

Ungkapan ini saya peroleh ketika ujian Agama Katolik. Jadi teringat semboyan yang tengah digembor-gemborkan umat Katolik di Keuskupan Agung Semarang, 100% Katolik, 100% Indonesia. Maka, saya membuat slogan tersendiri: 100% JB, 100% Jogja, 100% Katolik, 100% Indonesia.

100% JB
JB sendiri adalah singkatan dari John De Britto, yakni sekolah menengah atas yang dahulu pernah mendidik saya untuk menjadi seorang pribadi yang kuat dan cukup tangguh. Bukan sekolah biasa menurut saya. Ketika sekolah lain sibuk mengurusi siswanya agar bisa mencapai nilai mata pelajaran yang maksimal dengan menghalalkan berbagai cara, justru sekolah ini sibuk mendidik siswanya untuk menjadi siswa yang tangguh menghadapi jaman, tidak mudah jatuh, dan menjadi pribadi yang kritis. Yang dimaksudkan 100% JB adalah menjadi pribadi siswa John De Britto College itu sendiri secara utuh. Menjadi pribadi yang kritis menghadapi jaman, rela berkorban, penuh kasih sayang, tegas, tidak mudah jatuh, mudah bergaul, dan yang terakhir adalah tangguh menghadapi setiap perubahan jaman.

100% Jogja
Jogja, adalah sebuah kota kecil di bagian tengah Pulau Jawa yang saat ini sedang diributkan perihal keistimewaannya. Jogja memiliki pesona tersendiri. Selain kaki lima atau angkringan, seperti yang diceritakan Katon Bagaskara dalam lagunya 'Yogyakarta', penduduk di sana memiliki tingkat keramahan yang melebihi tingkat keramahan kota-kota yang lain. Penduduk yang santun, ramah, terbuka, dan sopan merupakan sikap yang ingin saya lekatkan dalam diri saya dan memperkuat brand image, bahwa warga Jogja merupakan warga dengan keramahan dan kenyamanan tersendiri dalam bergaul.

100% Katolik
Ya, Katolik adalah agama saya. Meskipun minoritas, tapi saya bangga memilikinya. Di sana diajarkan berbagai hal mengenai hukum cinta kasih, yang tentunya juga diajarkan dalam agama-agama atau kepercayaan lain. Menjadi 100% Katolik sangatlah sulit. Selain dengan rela mengikuti jejak Yesus Kristus, yang memang selalu identik harus sengsara, juga harus siap menerima dan melaksanakan apa yang dibebankan Yesus kepada kita dengan sebaik-baiknya. Menjadi 100% Katolik, adalah perihal bagaimana kita menjalankan ajaran cinta kasih tersebut, mengimplementasikan pada kehidupan sehari-hari, dan tak lupa pula tetap rajin berdoa kepada Yesus Kristus sebagai sang empunya hidup.

100% Indonesia
Menjadi 100% Indonesia itu harus karena kita merupakan Negara tempat dimana saya tinggal. 100% Indonesia bukan berarti meniru 100% sikap Indonesia yang terkenal saat ini: korup. Menjadi 100% Indonesia adalah menjadi pribadi yang bangga terhadap Indonesia, lengkap dengan segala sumber daya yang membangakan. Dengan menjadi 100% Indonesia ini, akan membantu pemerintah dalam hal Bela Negara yang memang merupakan kewajiban Warga Negara. Menjadi 100% Indonesia dan menjadi bangga terhadap Indonesia, maka perlu dilakukan pula sikap-sikap menjaga keutuhan bangsa negara dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, tidak perlu menjadi pribadi yang fanatis, melainkan menjadi pribadi nasionalis terbuka.

Menjadi 100% adalah pilihan, dan ini adalah pilihan saya untuk menjadi pribadi yang berguna bagi siapapun juga. Pro Deo Et Pro Patria!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar