Senin, 13 Desember 2010

PUISI NAKAL

Langkahku tertatih-tatih
Memasuki gerbang FKG
Ada sembilu di dalam hatiku
Pedih perih menerka jantungku
Luka di kulitku yang belum mengering
Telah terkelupas kembali
Perih!!!
Karena aku baru saja terjatuh dari motorku
Lantai sialan! Kamu pakai wax, makanya licin!
Tawa tukang becak dan sopir angkot membahana
Menertawakanku yang ditiduri motorku

Jas biru itu tertata rapi di tiap anak tangga
Tatapan kami kosong
Tatapan mereka nanar
Masa depan kami masih menggantung
Akan diapakankah kami kelak

Becak yang ada di depan kampus
Tak mampu menahan beban tugas kami
Mata kami mengalami penyempitan dahsyat
Dan mulut kami menjadi lebar sekali
Kami ngantuk berat!!!

Suara degup jantung memenuhi ruangan kami
Mengalahkan keroncong perut yang merengek minta nasi
Sakit asma dan lemas mendadak
Mendominasi ruangan ini

Kakak berjas biru itu memasuki ruangan
Wajah mereka garang penuh arti:
Demi perbaikan perilaku kami nanti
Tapi satu yang tak kumengerti
Wajah kami pucat pasi
Sperti Cadaver dalam ruang anatomi

Tugas yang lelah aku letih itu
Menyadarkanku arti kebersamaan
Menyandarkanku pada ironi arti persahabatan
Dalam syahdu senja hingga matahari terbit merana

******

Demi Proximal yang menjadi pusat adaptasi Maba
Demi penugasan yang mengelilingi Maba
Demi siang yang membahana di RK A
Demi malam yang menjadi pusat pengerjaan tugas
Dan dengan kekuatan bulan kami akan menghukummu!!!

Ketika kita mengikuti ESQ
Kita mengenal God Spot
Ketika kita berada di FKG
Kita mengenal Hot Spot

*****

Kata demi kata yang syahdu
Keluar dari mulut kami
Mulai dari SK rektor sampai payung
Pembelaan demi pembelaan kami lakukan
Tapi apa daya
Kami memang manusia biasa
Yang tak sempurna dan slalu salah
Namun di hatiku hanya sati
Satu Jiwa, Satu Raga, Satu Karsa
Untuk menjadi Jiwa yang Satu dan Kompak

******

Mabim
Masa bimbingan
Masa membingungkan
Tugas disana-sini
Disini dan disana ada tugas
Kami kesana ada tugas
Kami kesini ada tugas
Ada Carabeli di mesial
Ada PKM tak kunjung sudah
Makalah yang tak sudah
Organisasi yang memaksa kami
Menjadi Kupat : Kuliah Rapat

Kami lelah kakakku
Kakakku lelah, kami tahu
Kau lelah, aku capek
Kami memang maju satu langkah
Tapi kemudian mundur dua langkah
Maka 1-2 = -1
Kapan kita akan tiba di petak sepuluh?
Besok pagi? Mene?

Kawan, sebenarnya ada banyak cerita tentang mabim
Semua akan kita simpan selamanya
Aku ingin menceritakan semuanya
Tapi apa daya temanku berkata
Ape lu kate!?Muke gile!!!
Sudah!!!Sudah!!!
Ayo mabim
Sudah jam 00:14

*****

Hari ini hari terakhir buat kita
Apa begitu selesai Mabim
kita akan mati?
(Jomblomu mati!!!Durung kawin e!!!)
Tentu tidak
Hidup kita masih panjang
Tol ini bagai tak berujung
Memaksa kita tuk sgera tinggal landas
Dan terbang makin tinggi bersama-sama
Ya, kita adalah kawanan burung walet
Selalu bersama, satu jiwa
Arungi jagad raya
Dan pastikan kita kan slalu bisa

*****

PROXIMALISASI

Kami, Maba 2010 menjatakan dengan ini kesiapannja oentoek mengakhiri masa toegas kami. Hal-hal jang mengenai tentang pemindahan tali pada topi toga, kami serahkan sepenoehnja pada panitia, jang akan dilakoekan secara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Soerabaja, 11 Desember 2010
Atas nama Maba FKG Unair 2010

Salam
Love each other,
be a great family

*Untuk penutupan Mabim 2010. Sebuah kenangan tak terlupakan dari kalian. Semoga berguna dan menjadi penyemangat untuk melangkah kemudian hari. Copyright @ Maba FKG Unair 2010.

1 komentar: