Rabu, 02 Mei 2012

Kenaikan Upah Kerja Sebagai 2 Sisi Mata Uang Berbeda

"Tulisan ini, meskipun terlambat, untuk memperingati hari buruh tanggal 1 Mei 2012"

Kenaikan upah dan kehidupan yang layak. Itulah yang selalu ada dan didengung-dengungkan tiap ada perayaan Hari Buruh se-Dunia. Sebenarnya apa intisari dari kenaikan upah itu? Tentunya para buruh menuntut penghidupan yang layak. Penghidupan yang layak tentunya akan membawa etos kerja yang baik yang pada akhirnya juga akan meningkatkan produktivitas dari perusahaan tersebut. Itu semua terjadi jika semua keadaan berjalan dengan perbandingan yang lurus, linier.
Mari kita memandang dari sisi lain kenaikan upah ini. Jika pemikiran awal semuanya akan berjalan linier, maka tulisan ini akan memandang bahwa kehidupan itu tidak linier, dan ada pandangan lain di baliknya. Manusia, bahwa perlu ditegaskan sifat yang sangat melekat pada manusia adalah perasaan tidak pernah puas. Ketakutan yang tejadi adalah bahwa hari buruh ini hanya menjadi kesempatan bagi buruh untuk terus meningkatkan upah, tanpa adanya peningkatan etos kerja.
Etos kerja menjadi suatu hal yang sangat mahal di Indonesia, terutama dengan kaum-kaum yang sudah dijamin oleh suatu lembaga tertentu. Tidak hanya dalam sebuah perusahaan, namun juga di lembaga pemerintahan. Peningkatan gaji dan kesejahteraan akankah membuat etos kerja mereka semakin tinggi? Tentu jawabannya adalah iya ketika segalanya berjalan linier. Pola pikir yang berkembang saat ini adalah "Halah, aku sudah digaji segitu oleh perusahaan. Ya sudah, aku begini-begini saja sudah cukup. Toh kalau aku bekerja lebih baik lagi, ya sama saja akan digaji segitu." Konsep berpikir seperti ini akan terus melemahkan etos kerja. Kerja menjadi sekedar kerja untuk mendapatkan uang, bukan untuk mencintai pekerjaan yang seharusnya mereka lakukan. Efeknya adalah pergerakan perusahaan atau lembaga tempat mereka bekerja akan sangat lambat atau bahkan tidak ada pergerakan.
Momen hari buruh ini seharusnya menjadi momen berefleksi bersama kaum buruh, atau kaum pekerja yang bekerja di bawah sebuah lembaga. Sudahkah etos kerja yang dimiliki masing-masing sudah baik? Jika sudah baik, apa yang perlu ditingkatkan? Perlu diingat bahwa etos kerja yang baik, diimbangi semangat untuk terus berkembang dan semangat mencintai pekerjaan, akan membawa Anda sekalian pada kesejahteraan hidup. Jika bekerja susah, merasa kurang terus pendapatannya, maka cek kembali diri Anda. Sudahkah Anda mencintai pekerjaan Anda sendiri? Mencintai pekerjaan Anda sendiri, maka Anda akan senang hati mengerjakan segala pekerjaan Anda. Maka, pekerjaan Anda pun hasilnya akan baik dan atasan pun akan bangga melihat hasilnya. Niscaya Anda akan mendapatkan hasil yang lebih. Baik berupa gaji tambahan, maupun kenaikan pangkat. Polakanlah pikiran yang demikian ini. Maka, tidak ada lagi pekerja yang bermasalah. Demikian juga perusahaan, perlu kearifan tersendiri untuk memotivasi pekerja-pekerjanya untuk meningkatkan etos kerja dan berlaku sesuai dengan jiwa yang mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar