Rabu, 09 November 2011

Bermimpilah Setinggi Langit

"Mimpilah setinggi bintang di langit, sehingga kalau kamu jatuh kamu masih bisa meraih awan" -HMDN | Manusia Biasa Yang Tak Punya Apa-Apa

Kata-kata 'mimpilah setinggi bintang' sudah sering kita dengar dan kita juga sudah tahu esensinya. Sehingga kita akan berkata bahwa quote dari saya ini adalah biasa-biasa saja dan bisa dibilang sampah! Ya sudah. Gak usah dibaca selanjutnya.
Tapi saya menemukan sebuah pandangan dari sisi lain. Kok ya tidak 'mimpi setinggi pohon kelapa' ya? Kok harus setinggi bintang di langit? Pernahkah Anda membayangkan diri ketika Anda bermimpi dan sedang berjalan untuk meraihnya tiba-tiba Anda jatuh dan tak terselamatkan? Disini jawabannya.
Mari kita membayangkan dan sedikit berimajinasi. Ada 2 tujuan, misalkan, yang pertama adalah bintang, yang kedua adalah pucuk pohon kelapa. Tentu yang lebih sulit dicapai adalah mencapai bintang. Tapi, seperti pertanyaan diatas, bayangkan ketika Anda kemudian tiba-tiba harus terjatuh ketika sedang berusaha menggapai cita-cita Anda tadi. Ketika berusaha mencapai bintang dan hampir sampai, tiba-tiba Anda harus jatuh, tentu sangat sakit karena sangat tinggi sekali. Ketika sedang memanjat pohon kelapa dan hampir sampai pucuknya dan kita terjatuh, paling-paling hanya akan patah tulang. Tapi, perhatikan kata-kata saya berikut ini : ketika Anda jatuh dari pohon kelapa, apakah yang akan Anda dapatkan? Hanya sakit saja. Anda tidak dapat meraih apa-apa. Mungkin Anda hanya dapat meraih sedikit daun kelapa saja, kemudian jatuh. Ketika Anda jatuh dari langit ketika mencoba menggapai bintang, Anda akan meraih awan. Bandingkan awan dengan daun kelapa. Tentu lebih tinggi awan.
Intinya demikian, ketika Anda bermimpi setinggi bintang, mimpi kalian adalah mimpi yang sangat tinggi. Bahkan mustahil bagi kalian untuk menggapainya. Tapi, ketika kalian berusaha untuk menggapainya, ada usaha untuk menuju kesana dan usaha untuk menuju kesana itulah adalah usaha untuk menembus kemustahilan Anda. Ketika Anda berusaha keras itulah, dan tiba-tiba harus terjatuh, maka yang Anda raih pun masih hal yang tinggi karena Anda memiliki mimpi yang tinggi. Namun, ketika Anda hanya mimpi yang rendah-rendah saja yang besar kemungkinannya Anda capai, maka ketika jatuh pun tidak akan dapat apa-apa. Yang ada hanya penyesalan saja. Misalnya dalam kehidupan nyata, Anda ingin membeli sebuah mobil dan Anda adalah seorang dokter. Ketika Anda ingin membeli mobil Ford Laser, tentu itu adalah sebuah hal yang mudah. Tapi, ketika Anda membeli mobil Alphard Velfire, itu mungkin sangat susah. Ketika Anda berusaha menuju atau proses untuk membeli Alphard Velfire, Anda harus mengumpulkan uang. Sedemikian banyak uang yang terkumpul, tiba-tiba, hanya kurang 5 juta saja, uang Anda harus dipotong lagi untuk membayar biaya operasi anak Anda yang kecelakaan. Maka Anda masih bisa mendapat, setidaknya, Toyota Camry. Setidaknya demikian gambarannya.
Maka, mimpilah setinggi-tingginya. Jangan takut bermimpi yang sedemikian tinggi. Bahkan jangan takut memimpikan hal yang mustahil Mimpi hal yang mustahil itu tidak akan membuat mati. Yang membuat mati adalah ketika mimpi Anda hanya mimpi yang mudah dicapai dan tidak menumbuhkan motivasi dalam hidup Anda. Jadilah super.

*ditulis dalam keadaan setengah kopler

Tidak ada komentar:

Posting Komentar