Sabtu, 22 Oktober 2011

Semangkuk Soto Grabyas Penuh Cinta

Pagi tadi saya kembali menyempatkan diri untuk kembali ke SMA, SMA Kolese De Britto, Jl Laksda Adisutjipto 161 Jogja. Mumpung berada di Jogja, saya tidak pernah melewatkan waktu untuk selalu berkunjung ke SMA tercinta ini. Entah mengapa, segala sesuatu menjadi satu campur aduk disana. Mulai dari yang membahagiakan sampai yang menyedihkan. Tempat yang biasa saya tuju bersama teman-teman yang lainnya adalah kantin. Karena saat jam efektif belajar selain siswa dilarang masuk ke kompleks kelas, maka kami hanya ada di kantin. Langganan pasti saya adalah Soto Grabyas Pak Man, Es Teh Pak Bob atau sekedar camilan kecil-kecil, dan yang terakhir biasa saya beli adalah Nasi Goreng Swalayan Mbak Tutik.
Begitu tiba di kantin, saya langsung menuju ke los milik Pak Man yang menjual soto. Meskipun track record soto ini tidak terlalu baik, tapi saya tetap menyukainya sebagai sebuah soto yang nikmat untuk dimakan selain harganya murah. Ketika itu soto telah habis karena saya datang lewat jam 11 siang. Pak Man pun langsung membuatkan soto. Sembari menyiapkan soto, beliau sedikit mengobrol dengan saya. Tiba-tiba, satu kata yang sangat tulus keluar dari mulut Pak Man

"Matur nuwun nggih mas, kulo sampun dituweni..." (Terima kasih mas saya sudah dijenguk)

Pada intinya, kemudian beliau mengatakan bahwa beliau sangat senang masih banyak alumni-alumni SMA ini yang sering singgah di kantin hanya untuk sekedar mampir minum dan makan.
Kalimat dari Pak Man ini masih terngiang di telinga saya. Betapa besarnya arti sebuah kunjungan kepada orang yang berjasa kepada kita. Bila dipikir secara mudah, Pak Man ini bukan saudara kita. Begitu juga Pak Bob, Mbak Tutik, dan lainnya. Tetapi, setidaknya mereka pernah menjadi bagian hidup kita, dan kita juga pernah menjadi bagian hidup mereka. Sebuah penghargaan pun, secara tidak langsung akan selalu kita berikan kepada mereka yang pernah menjadi bagian kita. Penghargaan paling minim yang kita lakukan adalah dengan membayar sesuai harganya, dan membantu mengembalikan mangkuk ke tempatnya. Itu sudah sangat lebih bagi mereka.
Maka dari itu, kalian yang telah pergi jauh dari tempat asal kalian, sesekali kunjungilah setiap orang yang pernah menjadi bagian hidup kalian. Bahwa mereka juga pernah menjadi nyawa atau turut menjaga nyawa kalian. Tidak hanya orang tua saja, melainkan orang-orang di sekitar Anda, bahkan bapak-ibu kantin yang hanya bertugas menjaga kantin. Hargailah mereka, sapalah mereka, dan sadarilah bahwa mereka pernah menjadi bagian hidup kita. Tambah saudara bukan suatu hal yang menyusahkan, melainkan sesuatu yang membahagiakan.
Terima kasih sekali Pak Man yang telah menyadarkan saya, betapa sederhananya menghargai seseorang! Terima kasih Pak Man, selamat berjuang kembali! AMDG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar