Minggu, 01 Mei 2011

Edelweis, Cinta Abadi yang Telah Langka

Siapa tidak kenal dengan bunga Edelweis? Tentu semua orang yang pernah berkunjung ke dataran tinggi atau pegunungan tahu mengenai Bunga Edelweis ini. Ya, Bunga Edelweis hanya tumbuh di dataran tinggi atau pegunungan saja. Biasanya tumbuh di tebing-tebing atau medan yang sangat berat dan curam.
Edelweis dahulu menjadi sebuah oleh-oleh yang khas bagi setiap orang yang berkunjung ke dataran tinggi. Dahulu, Edelweis menjadi oleh-oleh yang sangat indah dari Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Warnanya indah dan beragam. Dari putih, merah, sampai kuning. Di Bromo pun juga sempat dilakukan jual beli edelweis, meskipun pada tahun 2008 sudah dilarang dan setiap orang yang melakukan transaksi jual-beli edelweis, atau kedapatan memetik edelweis akan ditangkap oleh Polisi Hutan. Hal ini karena Edelweis sudah mulai langka, dan informasi terakhir yang didapat, di Bromo hanya tinggal sangat sedikit sekali Bunga Edelweis yang masih tumbuh dan hanya terdapat di daerah yang sangat sulit dijangkau.
Edelweis, kemudian menjadi simbol cinta abadi. Hal ini tak lepas dari sifat bunga Edelweis yang sangat awet sekali. Bahkan selama bertahun-tahun, bentuk dan warnanya juga akan tetap. Sifatnya tidak sama dengan bunga pada umumnya yang akan layu dalam 3 hari. Edelweis tidak akan layu meskipun 3 tahun berlalu. Begitu juga dengan Edelweis sebagai sebuah simbolisasi dari cinta yang abadi, cinta yang takkan pernah punah bahkan sampai kapanpun.
Edelweis mulai langka. Cinta Abadi itu akan tetap menjadi cinta abadi, namun keberadaannya juga mulai langka, dan mungkin cinta itu akan punah. Mungkinkah itu peristiwa kawin cerai ada hubungannya dengan punahnya sang 'cinta abadi' Edelweis? Jika melihat bunga Edelweis ketika naik gunung atau ketika berwisata ke dataran tinggi, biarlah keindahannya hanya sekedar dipandang mata, tidak perlu dipetik. Biarkan Edelweis tetap tumbuh abadi, seperti namanya, Edelweis sang cinta abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar