Minggu, 10 April 2011

Hujan

Ia masih memendam tawa
Tawa tak terpekik
Menyuruhku untuk memahaminya
Sekalipun aku tak paham

Ya, ia tertawa menertawakan hidupku
Yang carut marut tak keruan ini
Hempasan titiknya ke tanah
Menyadarkanku bahwa aku tak kunjung sadar

Seolah ia ingin mengusir lamunanku
Mengusir segenap keingintahuanku, impianku
Menggegap gempita suara gemuruhnya
Membuatku tuk mundur tiga langkah

Aku tak paham apa maunya
Ia tiba-tiba menjadi rintangan bagiku
Aku tak paham, haruskah aku melawan kodrati
kodrati yang alam telah berikan

Hujan menutup segala impianku
Mengalahkan segenap lajuku
Untuk terus melaju
Dalam menggapai setiap anganku

Karmen 100411
Untuk 'Hujan' yang datang silih berganti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar