Sabtu, 10 November 2012

Sajak Kepada Bayangan #1

Untuk bayanganku, yang mungkin akan sekedar menjadi bayangan

Kamu
Masihkah kamu menjadi bayanganku?
Selalu menungguku
Berdiri dan berjalan di belakangku
Meskipun aku masih sangat lama berdiri disini
Bermandikan terik dan panas

Kamu bayanganku
Masihkah kakimu menempel di kakiku
Masihkah hatimu sehati dengan hatiku
Masihkah langkah kita sama
kanan kiri, maju dan mundur seirama
Masihkah separuh jiwaku yang tak nyata
berada di dalam jiwamu
(yang sesungguhnya bahkan kamu tak berjiwa,
kamu cuma bayangan!)

Bayanganku
Masihkah kamu berdiri di belakangku
Atau tidur lebih tepatnya
menyusur tanah
Sembari memperkuat kakiku
Yang bisa suatu waktu jatuh dan menimpamu?
Masihkah pula kamu menyokong hatiku yang telah patah ini
karena bertanya kepadamu dan selalu tiada jawaban?
Bisu!!

Bayanganku
Ataukah kamu telah pergi begitu saja
Mencari jiwa yang lain yang lebih nyaman
menjadi tempelan kakimu?

Ataukah engkau juga telah enggan berdiri di belakangmu
karena aku nampak seperti orang goblog berbicara dengan bayangan?

Ah, entahlah bayanganku

Mojoklanggru Kidul, 10-11-12
Tanggal cantik, tapi tak secantik dirimu,
bayanganku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar