Selasa, 26 Oktober 2010

MENGELUH DAN MENGESAH DALAM DUKA

Aku tak paham mengapa kehidupan ini membuatku selalu kesulitan. Tak ada yang dapat tercapai, semua target dan rencana bisa menjadi gagal hanya dalam hitungan sepersekian detik. Tak ada kesempatan yang muncul. Selalu jatuh dalam lubang yang sama, bahkan untuk yang keempat kalinya. Sungguh mengenaskan memang. Semuanya seolah-olah berjalan lancar. Semua hanya nampak semu belaka sebagai sebuah euforia kebahagiaan keberhasilan atas suatu hal yang sangat kecil yang kita capai.
Aku menjadi tak paham. Apakah Tuhan itu benar-benar ada dalam hidupku? Apakah Ia selalu ada di hatiku, mendengarkan keluh kesahku, menguatkanku ketika aku terjatuh, dan berbagi kebahagiaan tatkala aku memperoleh sedikit kebahagiaan? Aku secara tiba-tiba menjadi tak yakin akan semua ini. Tatkala aku terjatuh, aku harus bangun sendiri. Suara-suara itu bagai tak ada lagi di sekelilingku. Suara itu yang dahulu menguatkanku telah pergi begitu saja. Tak ada lagi suatu satu hal yang mampu menguatkanku tatkala terjatuh. Tatkala berbahagia justru suara tangisan dari dalam hati lah yang terdengar, sekeras apapun tawa terbahak-bahakku meledak. Selalu jatuh di lubang yang sama. Tak pernah ada yang berusaha menutupi lubang-lubangku ini sekalipun ada banyak orang melihat lubang itu.
Aku merasa semuanya berjalan secara kebetulan dan tak ada yang merencanakan. Aku merasa hidupku hanya sebatas hampa sekalipun semuanya telah aku rencanakan sepenuh hati dan kukerjakan segenap jiwa. Semuanya rasanya kosong dan percuma. Aku tak paham arti hidup. Aku tak ingin hidupku seperti ini tuk kesekian kalinya lagi. Aku tak ingin tersakiti lagi oleh segalanya. Aku ingin menjadi yang terbaik bagi Tuhan dan Bangsaku. Ad Maiorem Dei Gloriam!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar