Ia masih memendam tawa
Tawa tak terpekik
Menyuruhku untuk memahaminya
Sekalipun aku tak paham
Ya, ia tertawa menertawakan hidupku
Yang carut marut tak keruan ini
Hempasan titiknya ke tanah
Menyadarkanku bahwa aku tak kunjung sadar
Seolah ia ingin mengusir lamunanku
Mengusir segenap keingintahuanku, impianku
Menggegap gempita suara gemuruhnya
Membuatku tuk mundur tiga langkah
Aku tak paham apa maunya
Ia tiba-tiba menjadi rintangan bagiku
Aku tak paham, haruskah aku melawan kodrati
kodrati yang alam telah berikan
Hujan menutup segala impianku
Mengalahkan segenap lajuku
Untuk terus melaju
Dalam menggapai setiap anganku
Karmen 100411
Untuk 'Hujan' yang datang silih berganti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar